Dari Tahajud hingga Wawasan Kebangsaan: Pembinaan Karakter SMKN 1 Geger Bersama Koramil Geger

Sebanyak 93 siswa SMKN 1 Geger mengikuti kegiatan Pembinaan Karakter Semester Genap Tahun Ajaran 2024/2025 selama empat hari tiga malam, mulai Selasa, 17 Juni hingga Jumat, 20 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di lingkungan sekolah dan dipandu langsung oleh Tim Koramil Geger, serta melibatkan berbagai narasumber dari Puskesmas Kaibon, BKKBN Kabupaten Madiun, guru keagamaan, dan para kakomli kompetensi keahlian.

Seluruh peserta tidak diperkenankan membawa atau mengakses telepon genggam selama kegiatan berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandirian, kedekatan sosial, serta membangun suasana pembinaan yang lebih fokus dan bermakna.

Kegiatan dimulai sejak dini hari dengan sholat tahajud, hafalan Al-Qur’an, kultum, dan sholat berjamaah, yang membentuk karakter religius siswa. Siangnya diisi dengan aktivitas fisik seperti kebugaran, latihan baris-berbaris (PBB), dan pelatihan disiplin oleh Tim Koramil. Selain itu, siswa mendapatkan berbagai materi penting, seperti:

Penyuluhan HIV/AIDS dari Puskesmas Kaibon

1. Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air oleh Koramil
2. Etika Digital oleh Kakomli TKJ
3. Budaya Kerja dan Motivasi Hidup oleh kakomli kompetensi keahlian
4. Psikotes, Obrolan Anak Muda, dan Materi Kenakalan Remaja oleh BKKBN

Namun, puncak kegiatan yang paling membekas di hati peserta adalah malam keakraban pada hari ketiga. Dalam suasana yang hening dan penuh refleksi, siswa diajak untuk merenungi kembali nilai kasih sayang dan pengorbanan orang tua yang sering terabaikan. Yang membuat malam ini begitu istimewa adalah kehadiran surat rindu dari orang tua, yang telah ditulis dan dikirimkan setelah dua hari kegiatan berlangsung, ketika komunikasi antara anak dan orang tua benar-benar terputus.

Ketika surat-surat itu dibagikan, suasana berubah drastis. Satu per satu siswa menunduk, membaca isi surat yang ditulis penuh cinta dan doa. Banyak di antaranya tak kuasa menahan air mata.
Salah satu kutipan yang menggugah jiwa berbunyi:

“Nak, ibu selalu mendoakanmu setiap malam, meski kamu tak bisa mengabari. Ibu hanya ingin kamu baik-baik di sana.”

Kalimat sederhana itu seketika meruntuhkan dinding emosi. Dalam malam yang sunyi dan sakral, surat-surat tersebut menjadi jembatan batin yang menyentuh dan mempertemukan hati anak dan orang tua tanpa suara.

Sebagai bentuk balasan, siswa menuliskan surat untuk orang tua mereka, berisi curahan hati, permintaan maaf, dan janji tulus untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Surat-surat balasan ini kemudian diselipkan dalam rapor semester genap, agar orang tua tak hanya menerima nilai akademik, tetapi juga sepotong isi hati dari anak-anak mereka.

Kegiatan diakhiri dengan gladi bersih PBB dan momen serah terima siswa kepada orang tua. Suasana penutupan berlangsung penuh haru, ketika siswa berlari memeluk orang tua, banyak di antaranya menangis dalam pelukan hangat yang selama empat hari mereka rindukan. Tangisan itu bukan sekadar pelepas rindu, tetapi juga simbol keberhasilan pembinaan yang menyentuh sisi terdalam dari jiwa peserta.

Kepala SMKN 1 Geger menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya pelatihan fisik dan kedisiplinan, tetapi juga bentuk nyata pendidikan karakter yang menyentuh hati, menguatkan nilai spiritual, serta mempererat ikatan emosional antara anak dan orang tua—sejalan dengan visi besar membentuk Profil Pelajar Pancasila yang utuh.