Polres Madiun Bocorkan “Senjata Rahasia” Lawan 3 Ancaman Terselubung di SMKN 1 Geger

GEGER – Suasana hening dan penuh perhatian menyelimuti Masjid ArRosid SMKN 1 Geger, Selasa, 14 Oktober 2025. Para siswa tidak sedang menjalankan ibadah, melainkan menyimak dengan khidmat sebuah penyuluhan khusus yang dihelat Polres Madiun. Bukan sekadar teori, acara ini membongkar strategi dan “senjata rahasia” untuk menghadapi tiga ancaman terselubung yang kerap mengintai kaum muda: narkoba, bullying, dan pelanggaran kamtibmas.

Polres Madiun menggelar penyuluhan dan sosialisasi yang menyasar siswasiswi SMKN 1 Geger. Acara ini bukan seminar biasa, melainkan sesi interaktif yang membahas tiga materi krusial secara mendalam: bahaya dan penanggulangan narkoba, memahami serta mencegah praktik perundungan (bullying), dan pentingnya menciptakan Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) sejak dini. Yang membuat acara ini berbeda adalah kehadiran langsung para pelajar Duta Kamtibmas sebagai pendamping, memberikan perspektif yang lebih dekat dengan dunia pelajar.

Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten dari jajaran Polres Madiun. IPTU. Aris Yuliarto, SH, selaku KBO RESKOBA, memaparkan materi tentang narkoba. Sesi bullying dipandu oleh AIPTU Budi Ayuda dari Kasubsi Hukum. Sementara, materi Kamtibmas disampaikan langsung oleh AKP Miftakhudin, Kasat Binmas Polres Madiun.

Yang tak kalah menarik, ketiga narasumber ini didampingi oleh Duta Kamtibmas SMKN 1 Geger, Neta Oktavia dan Abdillah, yang turut memberikan semangat dan contoh nyata partisipasi pelajar dalam menjaga keamanan.

Kegiatan berlangsung di Masjid ArRosid yang terletak di dalam lingkungan SMKN 1 Geger. Pemilihan masjid sebagai tempat penyuluhan menciptakan atmosfer yang tenang, khidmat, dan kondusif untuk menyerap materi.

Kegiatan ini merupakan upaya preemtif dan preventif Polres Madiun untuk membentengi generasi muda dari ancaman yang dapat merusak masa depan. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan siswa terhadap bahaya narkoba, bentuk bentuk bullying yang sering tidak disadari, serta menanamkan rasa tanggung jawab untuk ikut menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

Acara berlangsung interaktif. Para polisi tidak hanya memberikan ceramah satu arah, tetapi juga membuka sesi tanya jawab, diskusi, serta simulasi singkat. Kehadiran Duta Kamtibmas, Neta dan Abdillah, menjadi jembatan yang efektif, membuat para siswa lebih berani menyampaikan pendapat dan pengalaman mereka. Melalui pendekatan yang cair dan edukatif ini, diharapkan para siswa tidak hanya menjadi pendengar, tetapi menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan pesan pesan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.

Dengan “senjata” pengetahuan yang mereka dapatkan, diharapkan para siswa SMKN 1 Geger menjadi lebih waspada, berani, dan cerdas dalam menyikapi berbagai tantangan di sekeliling mereka, menciptakan generasi yang tangguh dan berkarakter.