LSP SMKN 1 Geger Siap Cetak Lulusan Tersertifikasi! Inilah Momen Penting yang Disaksikan Langsung oleh BNSP

Geger, 14 Juni 2025 — SMKN 1 Geger kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan unggul dan kompeten melalui kegiatan Witness Penambahan Ruang Lingkup Skema KKNI Level II untuk Perbankan Syariah. Bertempat di ruang Samsung Tech Institute, kegiatan ini dihadiri langsung oleh Master Asesor dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), tim pengelola LSP, serta para asesor skema yang terlibat.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 1 Geger, Drs. Thaha Bauzir, M.Pd., selaku Dewan Pengarah LSP P1. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa penambahan ruang lingkup ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas lulusan melalui skema sertifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, khususnya sektor perbankan syariah yang terus berkembang. Ia menegaskan bahwa SMKN 1 Geger tidak hanya membekali siswa dengan keterampilan teknis, tetapi juga memberikan pengakuan kompetensi resmi yang diakui secara nasional.

Rangkaian kegiatan witness meliputi review kelengkapan dokumen uji kompetensi, diskusi teknis dengan asesor, hingga penyaksian langsung uji coba asesmen kepada peserta didik. Seluruh proses ini diawasi secara ketat oleh Master Asesor dari BNSP untuk memastikan standar mutu pelaksanaan asesmen telah terpenuhi.

Dengan selesainya kegiatan ini dan diperolehnya hasil yang positif, LSP P1 SMKN 1 Geger dinyatakan layak mendapatkan lisensi penggunaan skema baru untuk KKNI Level II Perbankan Syariah. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berdampak langsung pada perpanjangan lisensi uji kompetensi yang kini mencakup seluruh jurusan yang ada di SMKN 1 Geger. Capaian ini memperkuat posisi LSP sebagai lembaga yang kredibel dalam menjamin mutu lulusan yang tersertifikasi.

Dengan tetap mengusung motto “Profesional dan Akuntabel”, LSP P1 SMKN 1 Geger berkomitmen untuk terus berkembang dan menjadi garda terdepan dalam mempersiapkan generasi muda yang siap kerja, bersertifikat, dan mampu menjawab kebutuhan industri secara nyata.