School Info
Friday, 14 Feb 7000
29 October 2024

PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Tue, 29 October 2024 Read 1970x

Mety Leontiana Pinem,S.Pd CGP A11 – SMKN 1 Geger – Kabupaten Madiun – 2024

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu menghubungkan materi modul ini dengan modul-modul yang didapatkan sebelumnya.

Dalam alur belajar kali ini di modul 3.2 koneksi antar materi menghubungkan semua materi dari modul 1 sampai 3 yang mana saling berkaitan satu dengan yang lainnya. 

Sekolah sebagai ekosistem yang mana merupakan sebuah interaksi antara makhluk hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sekolah adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Sedangkan satuan pendidikan sebagai sebuah komunitas, mempunyai hak mengatur, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan pendidikan agar penyelenggara pendidikan dapat tercapai seperti yang diisyaratkan dalam standar pengelolaan pendidikan sehingga dapat menyelenggarakan pendidikan secara efektif dan efisien, tentu membutuhkan peran seluruh warga sekolah melalui pendekatan komunitas berbasis aset. Dalam pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) merupakan suatu pendekatan menekankan pada nilai, prinsip, cara berpikir mengenai dunia, memberikan nilai lebih pada kapasitas, kemampuan, pengetahuan, jaringan, dan potensi yang dimiliki oleh komunitas sehingga dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih berdaya guna secara maksimal.

Buatlah kesimpulan tentang apa yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya di dalam kelas, sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. 

  • Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ dan implementasinya

Sekolah sebagai ekosistem pendidikan adalah sebuah bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama lainnya sehingga dapat menjadi modal dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagai pemimpin pembelajaran dalam mengelola sumber daya maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengenali, menggali, menganalisis dan memetakan potensi sumber daya/aset utama baik di daerah maupun di sekolah, dan mampu mendukung komunitas agar dapat memanfaatkan dan memberdayakan seluruh sumberdaya aset-aset tersebut secara optimal. Dalam memetakan sumber daya tersebut, pemimpin pembelajaran harus menerapkan pendekatan berbasis aset, yakni berfokus pada aset dan kekuatan sehingga akan melihat segala sesuatu dengan sudut pandang positif, bukan pendekatan berbasis masalah yakni fokus pada masalah yang akhirnya akan menggunakan cara pandang negatif. SMK Negeri 1 Geger merupakan salah satu sekolah yang berfokus pada peningkatan karakter dan prestasi murid baik akademik maupun non-akademik. Beberapa kejuaraan diraih dalam setiap tahunnya oleh peserta didik dalam berbagai ajang lomba. Guru sebagai pemimpin pembelajaran tentu memetakan aset yang ada di sekolah, baik biotik maupun abiotik yang kemudian dari hasil pemetaan tersebut menjadi dasar pengambilan langkah berikutnya untuk memaksimalkan potensi murid, guru, maupun sekolah.

  • Cara mengimplementasikan pengelolaan sumber daya di kelas, sekolah dan masyarakat

Di Kelas:

  1. Menggunakan sarana prasarana yang tersedia secara efektif dan efisien
    1. Mengoptimalkan kolaborasi guru dan murid dalam melaksanakan suatu kegiatan.
    1. Mendorong murid untuk menggali kreatifitasnya.
    1. Berkolaborasi denga rekan guru dan murid dalam melaksanakan kegiatan.
    1. Mengoptimalkan keuangan kelas untuk kebutuhan kelas

Di Sekolah

  1. memanfaatkan sarana prasarana sekolah secara efektif dan efisien.
    1. Berkolaborasi dengan semua anggota sekolah.
    1. Memaksimalkan komunitas sekolah dengan visi bersama untuk kemajuan sekolah
    1. Menggunakan sumber daya finansial untuk menunjang setiap kegiatan.

Di Lingkungan:

  1. Berkolaborasi dengan dengan berbagai instansi masyarakat, lembaga masyarakat, instansi pemerintah.
    1. Membangun hubungan dengan komunitas sekitar sekolah
    1. Berpartisipasi dalam pengembangan budaya local.

Jelaskan dan berikan contoh bagaimana hubungan pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas.

Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas, yaitu dengan memiliki pemikiran positif dan menerapkan pendekatan berbasis aset yang pada akhirnya akan memaksimalkan potensi. Adapum contohnya antara lain

  • Modal manusia: kepala sekolah dan guru yang melaksanakan peran pemimpin dengan baik serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik dan mengajar akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif yang pada gilirannya akan berdampak positif pada prestasi belajar murid dan berpihak pada murid akan mampu menciptakan murid yang memiliki profil pelajar Pancasila.  
  • Modal Sosial : Kolaborasi dengan Komunitas Belajar baik tingkat sekolah maupun kabupaten dapat meningkatkan kompetensi guru. Kolaborasi dengan Puskesmas untuk meningkatkan mutu kesehatan di sekolah. Kolaborasi dengan Polses untuk pencegahan narkoba, sosialisais tertib lalu lintas, keamanan. Kolaborasi dengan koramil untuk ketarunaan dan wawasan kebangsaan. Kolaborasi dengan BKKBN untuk penguataan persiapan remaja sehat dan pencegahan pernikahan dini.
  • Modal fisik adalah bangunan dan sarana prasarana yang dapat dimanfaatkkan sesuai dengan bentuk dan pemanfaatanya, misalnya gedung utama, sarana prasarana pendukung di sekolah.
  • Modal lingkungan/alam yang ada disekitar sekolah adalah sumber daya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, seperti memanfaatkan lingkungan menjadi area apotik hidup, green house dan tempa sumber belajar tentang obat dan pemanfaatannya.
  • Modal finansial dengan membuat rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) sesuai prioritas dan kebutuhan sekolah sehingga mendukung keberlangsungan proses pembelajaran lebih berkulitas
  • Modal Agama & Budaya dengan pembiasaan kegiatan keagamaan seperti membacal Al-Qur’an dan kitab suci dapat meningkatkan keimanan. Budaya 5S dapat meningkatkan karakter dan toleransi antarwarga sekolah.
  • Modal politik berupa kerjasama dengan intasnsi / dinas terkait dan dunia industri untuk meningkatkan program kerja sekolah.

Berikan beberapa contoh bagaimana materi ini juga berhubungan dengan modul lainnya yang Anda dapatkan sebelumnya selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak.

  • Filosofi Pendidikan Nasional – Ki Hadjar Dewantara

“ kegiatan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak-anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setingi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat.” Pemanfaatan aset kekuatan guru dan murid sehingga guru sebagai pemimpin pembelajaran harus dapat melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan, dan berpihak pada murid.

  • Nilai dan peran guru penggerak

Guru sebagai pendidik merupakan salah satu dari 7 modal utama, yaitu modal manusia. Guru sebagai pemimpin pembelajaran nilai dan peran yang sangat penting dalam pembelajarn di kelas sehingga nilai-nilai mandiri, kolaboratif, reflektif, inovatif dan berpihak pada murid harus dijadikan landasan dalam terciptanya pembelajaran yang sesuai dengan profil pelajar pancasila. 

  • Visi guru penggerak

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus memilki visi guru penggerak yang berbasis IA (Inkuiri Apresiatif) melalui alur BAGJA dalam pengelolaan sumber daya akan membekali seorang guru untuk memanfaatkan aset yang ada di sekitarnya untuk mencapai visi yang impikan.

  • Budaya positif

Salah satu aset/kekuatan berupa modal agama dan budaya. Budaya positif di lingkungan sekolah merupakan budaya yang mendukung segala bentuk perkembangan murid dengan tujuan memanusikan manusia dengan menerapkan disiplin positif, motivasi perilaku manusia (hukuman dan penghargaan), posisi kontrol restitusi, keyakinan sekolah/kelas, sehingga akan menghasilkan produk murid yang memiliki karakter kuat di masa depan

  • Pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan murid (berdiferensiasi)

Proses pembelajaran berdiferensiasi akan terwujud, jika pemanfaatan sumber daya yang ada disekolah seperti guru dan murid, serta modal lingkungan, modal fisik dan yang lainnya dapat dimanfaatkan dengan optimal.

  • Pembelajaran sosial emosional

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) merupakan strategi seorang pemimpin pembelajaran dalam melakukan kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah, yang menekankan pada keterampilan dan pengelolaan mengenai aspek-aspek sosial emosional. Dalam PSE terdapat teknik kesadaran diri (mindfulness) dapat dijadikan strategi bagaimana cara mengelola sumber daya manusia, yaitu murid melalui tahapan tersebut maka potensi kecerdasan sosial emosional anak bisa berkembang secara optimal.

  • Coaching untuk supervisi akademik

Coaching adalah strategi seorang pemimpin pembelajaran untuk melakukan pengembangan kekuatan diri baik pada diri anak dengan menuntun, mendampingi anak, untuk menggali potensi anak dan memaksimalkannya. Pada proses Coachee memberikan kesempatan anak-anak berkembang dan menggali proses berpikir pada diri anak, yang didalamnya terdapat Coach sebagai pengembangan kekuatan dan potensi pada coachee sebagai lawan bicara.

  • Pengambilan keputusan berdasarkan nilai – nilai kebajikan sebagai seorang pemimpin

Pemimpin pembelajaran dalam prosesnya selalu berhadapan dengan dua situasi yakni, dilema etika dan bujukan moral yang dituntut pada pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan yang baik, diharapkan pengambilan keputusan tersebut dengan mengedepankan keputusan yang bermanfaat bagi seluruh elemen yang terlibat didalamnya dengan langkah-langkah pengambilan keputusan berdasarakn 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Ceritakan pula bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

Sebelum mempelajari modul 3.2. saya belum paham tentang pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk merencanakan suatu kegiatan. Saya juga belum paham tentang pembagian aset yang terdiri atas 7 modal utama. Saya juga hanya berpikir bahwa asset adalah segala sesuatu yang berupa benda fisik saja yang ada di lingkungan sekolah. Tetapi setelah mempelajari modul 3.2. saya menjadi paham tentang pendekatan-pendekatan yang digunakan untuk merencanakan suatu kegiatan, yakni pendekatan berbasis aset dan pendekatan berbasis kekurangan. Saya juga menjadi paham tentang pembagian aset yang terdiri atas 7 modal utama. Hasil dari pembelajaran ini akhirnya ada perubahan dalam diri saya secara pasti seperti:

  • Seorang pemimpin lebih baik menggunakan pendekatan berbasis aset dalam mengambil suatu keputusan atau merencanakan kegiatan/program sehingga program terlaksana secara optimal sesuai dengan visi dan misi sekolah.
  • Guru sebagai aset utama harus memiliki kemapuan dan kreatifitas dalam mengelolah sumber daya yang tersedia untuk menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta memaksimalkan semua potensi yang ada pada diri murid sehingga mampu berkembang secara optimal.
  • Seorang pemimpin harus bisa menjadi manajer dalam mengoptimalkan potensi yang ada, baik potensi dari aset biotik maupun abiotik sehingga program sekolah tercapai
  • Ternyata, ada banyak aset/modal di sekitar kita yang dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran atau program sekolah maka harus dioptimalkan.

Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Mari bergerak, tergerak dan menggerakkan untuk menuju Indonesia emas………..

Another Article

Agenda Terbaru

17
Aug 2024
time : 07:00
10
Jun 2024
29
May 2023